PNM dan KPPST Perkuat Ekosistem Wirausaha Hijau di Desa Cikarae Thoyyibah
Sinergi multipihak antara PT Permodalan Nasional Madani (PNM), KPPST, dan pemerintah menghadirkan program pemberdayaan berbasis agroforestry yang terintegrasi mulai dari pembiayaan, pelatihan teknis, hingga penguatan kelembagaan. Program ini memperkuat ekonomi desa sekaligus menciptakan dampak lingkungan yang berkelanjutan sesuai prinsip ekonomi hijau.
5/8/20242 min read


PNM dan KPPST Perkuat Ekosistem Wirausaha Hijau di Desa Cikarae Thoyyibah
Desa Cikarae Thoyyibah di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, memasuki fase penting dalam pembangunan ekonomi hijau setelah resmi menerima hak kelola Perhutanan Sosial seluas 397 hektare dari Kementerian Kehutanan. Hak kelola ini didelegasikan kepada Koperasi Produsen Pada Suka Thoyyibah (KPPST) sebagai lembaga pengelola, dan kini menjadi fondasi utama dalam upaya membangun model agroforestry yang produktif, inklusif, dan berkelanjutan.
Momentum tersebut semakin kuat melalui dukungan program CSR dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM), yang disinergikan dengan pemerintah pusat dan perangkat desa dalam kegiatan Penanaman Sosial. Inisiatif ini menandai langkah awal pengembangan wirausaha hijau yang terintegrasi antara kelembagaan koperasi, masyarakat penggarap, dan lembaga pembiayaan.
Dukungan Pemerintah untuk Membangun Wirausaha Agroforestry
Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim, menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen memperluas peluang wirausaha di sektor agroforestry bagi masyarakat desa. Melalui kolaborasi antara Kementerian UMKM, PNM, Balai Perhutanan Sosial, dan Kementerian Kehutanan, masyarakat akan mendapatkan pendampingan komprehensif mulai dari penguatan kelembagaan usaha, pelatihan teknis budidaya, hingga penyediaan sarana produksi seperti benih unggul dan pupuk.
Arif menegaskan bahwa pendampingan ini bukan hanya untuk meningkatkan produksi komoditas bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekologi. “Kami berharap program ini dapat memperkuat ketahanan pangan, menghasilkan buah-buahan berkualitas, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya dalam kegiatan Penanaman Pohon Produktif di Desa Cikarae Thoyyibah.
Ia juga mengingatkan bahwa izin pengelolaan perhutanan sosial merupakan amanah besar yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan model bisnis yang jelas dan sesuai dengan fungsi kawasan hutan lindung maupun hutan produksi.
PNM Hadir sebagai Mitra Pembiayaan dan Pendampingan Usaha
Di sisi pembiayaan, PNM memperkuat perannya melalui penyaluran pembiayaan mikro yang terintegrasi dengan pendampingan usaha. Pemimpin Cabang PNM Sukabumi, Resya Afriansyah, menyampaikan bahwa program Mekaar yang dijalankan PNM telah membantu banyak perempuan pelaku usaha untuk membangun usaha mandiri berbasis keluarga. “Kami tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga mendampingi dan melatih agar usaha bisa tumbuh secara sehat,” jelasnya.
Sebagai bentuk komitmen jangka panjang, PNM akan membuka unit layanan baru di Kecamatan Cikidang. Kehadiran unit ini akan mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan keuangan, pendampingan usaha, dan program-program pemberdayaan lainnya.
Peran Strategis Pemerintah Desa dan KPPST
Kepala Desa Cikarae Thoyyibah, Saepuloh Rohmat, menyampaikan dukungan penuh terhadap kolaborasi ini. Ia menilai program ini sebagai langkah besar menuju peningkatan taraf hidup masyarakat. “Kami mengajak seluruh warga untuk bekerja bersama KPPST dalam mengelola kawasan hutan secara bertanggung jawab. Hak kelola ini harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat desa,” ungkapnya.
Di sisi lain, KPPST terus memperkuat kapasitas kelembagaan serta menyiapkan berbagai program kerja yang berorientasi pada produktivitas dan keberlanjutan. Dengan pengalaman mengelola lahan perhutanan sosial dan dukungan dari berbagai pihak, KPPST menempatkan diri sebagai mitra terpercaya dalam implementasi program CSR/TJSL di wilayah pedesaan.
Menuju Desa Percontohan Agroforestry Berkelanjutan
Sinergi antara pemerintah, PNM, KPPST, dan masyarakat penggarap membuka peluang besar bagi Desa Cikarae Thoyyibah untuk menjadi desa percontohan wirausaha hijau di Indonesia. Pembangunan ekonomi berbasis agroforestry, pemanfaatan lahan yang terstruktur, serta akses permodalan yang inklusif menjadi pilar penting dalam memperkuat ketahanan desa baik dari sisi ekonomi maupun ekologi.
KPPST berkomitmen untuk terus mendorong terbentuknya ekosistem usaha yang sehat, meningkatkan kapasitas masyarakat, dan memberikan dampak sosial-ekonomi yang terukur melalui pengelolaan hutan yang lestari.
